Jumat, 15 Januari 2010

BERTAPA DAN BERDOALAH

Pertapaan Komunitas Adorasi Abadi

Suatu bentuk Komunitas Pertapaan dari Awam yang kedepannya ber orientasi menjadi

PERTAPAAN AWAM KONTEMPLATIF “

"PAGUYUBAN YANG MEWADAHI PEMULIHAN KELUARGA" dengan mengawali hidup sebagai Komunitas Adorasi Abadi.


Pola pertapaan :

1. Pola Dasar
Kontemplatif terbuka
Tetap mementingkan hidup berdoa, sehingga banyak waktu dilewatkan untuk berdoa dan kontemplasi. Namun masa-masa tertentu tetap terbuka untuk melayani umat sesuai dengan karismanya.

2. Komunitas Padang Gurun
Kontemplasi dan doa murni tanpa pelayanan keluar sama sekali.
Semata-mata berdiri di hadapan Tuhan atas nama saudara dan saudarinya.

3. Hidup sendiri dalam kesunyian pekat
Pola ini dijalani setelah beberapa tahun seseorang hidup dengan baik dalam komunitas padang gurun serta memberikan keyakinan bahwa ia mampu hidup sendirian dalam kesunyian pekat.

4. Kontemplatif aktif
Semakin mereka dibutuhkan umat, semakin mereka membutuhkan Tuhan.
Tanpa melupakan pentingnya doa dan kontemplasi.



Referensi :
Dari buku Yohanes Indrakusuma, O.Carm, Sang Petapa Sejati.
Maria Etty, Sylvia Marsidi, Angelus, CSE. Halaman : 53.

EMBRIO BIARA AMATIR

Apa bedanya ?

Pertapaan KAA Vs Komunitas PAA

Pertapaan Komunitas Adorasi Abadi Vs Komunitas Pertapaan Adorasi Abadi



Pertapaan Komunitas Adorasi Abadi

Sifatnya Paguyuban non Komitmen

....................


Komunitas Pertapaan Adorasi Abadi

Sifatnya ber-Komitmen

( Biara Amatir = Paguyuban Komitmen )



POSISI SAKRAMEN MAHA KUDUS










GAMBAR DENAH ADORASI ABADI

Posisi Sakramen Maha Kudus ada di tengah-tengah
antara umat biasa dan umat komunitas pertapaan

Contoh gambar denah menyusul

Ref. catholic adoration art images


PERSYARATAN PERTAPAAN KAA

PERSYARATAN

1. Ada Komunitas
2. Ada Sumber Kehidupan
3. Ada Lokasi

1. Ada komunitas
Berkomunitas dengan Adorasi Abadi

2. Ada Sunber Kehidupan
a. Gotong royong
b. Independen
c. Sumber kehidupan dari Olah dan Usaha

3. Ada lokasi
a. Jangka pendek : Bersekutu dalam suatu lokasi rumah sewa atau milik sendiri.
b. Jangka panjang : Bersekutu dalam Komitmen sebagai Biara Amatir (Paguyuban) Kontemplatif.

Apa itu Biara Amatir (Paguyuban) Kontemplatif ?













Bia
ra Amatir (Paguyuban) Kontemplatif

1. Kerinduan umat awam setelah hidup berumah tangga atau yang single-parent dan kemudian berjalannya usia dan waktu ingin mengabdikan dirinya untuk menjadi Biara Amatir ( Paguyuban ) Kontemplasi. Namun masih ada keterikatan sebagai pasangan suami atau isteri.

2. Bersifat temporer, kekal atau transisi :
a. Temporer, bisa kembali lagi dalam kehidupan berumah tangga sebagai pasangan suami atau isteri.
b. Kekal, abadi hidup sebagai biara amatir (paguyuban) dan tidak lagi kembali sebagai pasangan suami ataupun isteri.
Dalam persetujuan suami atau isteri masing-masing.
c. Transisi, masa penantian bagi pemuliham rumah tangganya. Yang kemudian kembali sebagai pasangan suami atau isteri.

DOA WAJIB PERTAPAAN KAA

DOA PEMULIHAN
" BAGI KELUARGA YANG MENGALAMI GONCANGAN"


Tuhan Yesus, Bunda Maria, Sto Yosep
Aku sungguh amat mengasihi-MU

Melalui adorasi ini aku memohon dengan sangat :
Sudilah kiranya Engkau menyelamatkan KELUARGA yang mengalami goncangan.
Dimana KELUARGA tersebut telah aku ADOPSI sebagai keluarga dalam persekutuan rohani.
Dan yang sekarang berada dalam bahaya :
Perpecahan, Kehancuran, Perceraian.
Amin...........3x

VISI - MISI Pertapaan KAA

"VISI - MISI PERTAPAAN KAA"

Pertapaan KAA membimbing umat lebih dalam lagi menekuni hidup kontemplasi. Sekaligus sebagai EMBRIO Biara Amatir (Paguyuban) Kontemplatif.

Dengan merasakan dan mengalami kehadiran Roh Kudus melalui Penyembahan kepada Sakramen Maha Kudus ( ber-adorasi ).
Serta mengajak orang lain menikmati pengalaman yang sama.



( Terinspirasi dari Visi- Misi nya KTM = Komunitas Tri Tungal Maha Kudus dan pengalaman Briege McKenna )


Pengalaman Briege McKenna :
Meskipun aku bukan petapa kontemplatif, aku harus mempunyai jiwa kontemplatif. Yaitu menutup pintu pertapaan hatiku dan tidak membiarkan siapapun masuk ke dalamnya. Saat-saat khusus itu hanya bagi Tuhan. Sebelum aku mengikat janji dengan orang lain, aku harus bertanya kepada diriku sendiri, apakah aku sudah memenuhi janjiku kepada Tuhan yesus ?
Aku menjadi semakin sadar akan pentingnya selalu setia pada doa. Doa adalah anugerah dari Tuhan. Agar dapat bekerjasama dengan anugerah itu aku harus mempunyai disiplin (konsisten) menyediakan waktu untuk berdoa. Aku melihat kalau aku rela menyediakan waktu bagi berdoa, Tuhan akan memberikan Rahmat dan mengajar aku berdoa. Tuhan Yesus akan akan mengubah diriku melalui DOA.

Contoh pengajaran yang Tuhan berikan kepadaku :
Ketika aku duduk berdoa dihadapan Tuhan. Aku hanya memandang Sakramen Maha Kudus dan bersembah sujud kepada Yesus. Aku katakan bahwa aku tidak mempunyai sesuatu pun yang dapat kukatakan selain bahwa aku mencintaiNYA.

Aku merasakan seolah-olah Tuhan berfirman kepadaku :
Tidak tahukah engkau bahwa engkau tidak harus mengatakan apa-apa kepada-KU ?
Tinggallah bersama-KU. Itu saja. Datanglah kehadirat-KU. Yang penting bukan apa yang kau kerjakan bagi-KU.... tetapi apa yang ingin KU-kerjakan bagimu !


Lalu aku melihat gambaran :
Seseorang yang sedang keluar rumahnya dan duduk dibawah terik matahari. Selama duduk ia "tidak melakukan pekerjaan apapun", namun warna kulitnya mulai berubah.
Orang yang melihatnya tahu bahwa ia baru mandi matahari, karena kulitnya menunjukan akan hal itu. Orang itu pun tahu juga akan hal itu. Karena ia merasakan pengaruh matahari : panasnya dan sinarnya.


Kemudian aku dengar Tuhan berfirman :
Demikianlah kalau engkau datang kehadirat-KU. Engkau akan mengalami buah-buah dari waktu yang engkau lewatkan bersama-KU.
Orang akan melihat itu dalam tindakan-tindakanmu.


Itu adalah pengajaran yang sangat penting bagiku, yaitu bahwa aku tidak selalu harus mempunyai sesuatu untuk dikatakan. Yang harus aku lakukan adalah sekedar berada disana, bersama YESUS ( ber-adorasi ).

( Ref. buku Mukjizat-mukjizat dizaman modern, Briege McKenna, OSC & Henry Libersat, hal.42 & 43 )

Kamis, 14 Januari 2010

HATIKU SEPERTI TULISAN HATI ROMO

DALAM DOA ROH KUDUS

Jagalah dirimu dalam kasih Allah
MG. Glen Lewandowski OSC
14 September 2009

Saya suka doa. Saya tidak mengatakan bahwa saya baik dalam hal doa. Saya tidak menyatakan diri menjadi seorang ahli kontemplatif. Saya tidak menganggap diri konsisten.Saya tidak berpikir bahwa apa yang saya lakukan sebagai orang kudus dan contoh yang baik. Tetapi saya memang suka berdoa. Saya pikir saya selalu berdoa. Berdoa adalah bagian penting dalam panggilan hidup religius saya sebagai seorang Krosier, komitmen kita pada Tuhan.

Kerinduan Romo..........kerinduan kami umat awam ini........ ( Kami copy dan kutip dari Web. Ordo Salib Suci )

DOA Suster KLARIS untuk KAMI

DOA PEMULA

DOA SEBELUM OFISI.

Ya Allah Tritunggal Mahakudus,

Tuhan yang Mahaluhur,

kepadaMu kami persembahkan pujian ini.

Dan bersama dengan semua saudara –saudari

Kami di seluruh duni, kami mohon:

Berilah persatuan kepada GerejaMu

Dan perdamaian kepada dunia.

Dan anugerahkanlah kepada kami,

Supaya terjadilah kehendakMu,

Baik terhadap kami maupun oleh kami,

Pada hari ini dan setiap waktu

Sepanjang masa hidup kami.

Amin.


DOA SESUDAH OFISI

Kami menyembah Engkau

Tuhan Yesus Kristus di sini dan di semua GerejaMu

Yang ada di seluruh dunia.

Sebab dengan salibMu yang suci

Engkau telah menbus dunia.


DOA SESUDAH DOA MALAM.

Allah cinta kasih tertinggi,

Dengarkanlah kami..

Kiranya berkat bantuan St.Klara

Kekuatan cinta KasihMu yang berapi-api

Membebaskan kami dari segala jahat di dunia ini.

Semoga kami mati demi cinta kasihMu sebab

Engkau telah mati demi cintaMu kepada kami.

Amin.


DOA KEPADA BUNDA MARIA SEWAKTU DOA MALAM.

Waktu tinggalkan dunia

Tolonglah kami Maria

Mati dalam damai Tuhan

Ratu, Bunda, Perawan…

Amin


Formula Doa dari Suster Klaris Gunungsitoli 22815
Pulau Nias - Sumatera Utar

SHARING TENTANG PERTAPAAN AWAM

Romo............ yang terkasih


Salam kasih dalam Yesus Kristus,

Sebelum mengetik lebih lanjut saya sudah merasakan gembira yang luar biasa karena Romo bersedia memberikan waktu bagi sharing ini.
Memang wacana yang kami email kepada Romo tersebut berkembang. Namun sesungguhnya berangkat dari kerinduan yang sederhana yaitu merindukan "PEMULIHAN" akibat jatuh bangunnya pasangan suami-isteri dalam persoalan : Keharmonisan - Ekonomi - Kesehatan - Pelayanan. Seperti latar belakang yang kami tulis pada email yang lalu. Jadi diri kami (saya) sendiri mengalami perihal tersebut.

Kondisi tersebut kami konseling ke beberapa Romo diantaranya :
1. Curhat dan mengaku Dosa kepada Rm Hendrikus Darmodjo, OCarm dan
beliau menyampaikan ide tentang " BIARA AMATIR "

2. Dalam perjalanan kehidupan sehari-hari kami sadari ternyata Umat seperti kami (saya) ini
lumayan banyak artinya : Dinamika Rumah Tangga dengan pelbagai pencobaan.

3. Kami menemukan fakta bahwa penanganan untuk umat seperti kami tidak atau kurang
intensif sehingga kompensasi mereka ada yang tidak sehat...Misalnya:
Bunuh diri...Mabok...Kawin lagi...Kumpul kebo...dan semakin jauh dari Gereja...dst.nya...

4. Kami menangis terhadap diri kami sendiri...tetapi juga menangis melihat orang-orang
seperti kami terlantar tak terurus dengan baik...siapa yang salah ? tidak ada yang salah ?!
tetapi perlu dicari bagaimana memperoleh pemulihan....!!!!

5. Kami sudah mencoba mendaftarkan diri ke OCSO, karena bukan dari Bujangan dan Usia
sudah 47 tahun, OCSO tidak merespon alias ditolak. Kami pernah mencoba sedikit
menulis surat kepada ordo lain yang ada pertapaannya yaitu Rm Yohaners Indra
Kusuma,OCarm juga sama tidak direspon.

Dari latar belakang tersebut diatas kami teringat kembali kepada Rm Hendrikus Darmodjo, OCarm, yaitu " BIARA AMATIR "
Namun bagaimana kami memulai kami tidak tahu...kami konseling ke beberapa Romo...bahkan ada beberapa Romo yang menertawakan kami ...atau marah...(maaf).

Romo Almarhum yaitu Rm Yulius Haryanto, CM semasa beliau masih hidup, BELIAU membangkitkan semangat kami dan menemukan apa yang harus kami kerjakan :

1. Pertama-tama kami harus punya Komunitas
2. Kedua kami harus mempunyai Sumber Kehidupan
3. Kami harus mempunyai Lokasi

Namun Tuhan telah memanggil Rm Yulius Haryanto, CM untuk menghadap ke Sorga sebelum kami sempat berbicara lebih kongkrit. Kami menangis kepada siapa lagi harus konseling...??? kalau Rm Hendrikus Darmodjo, OCarm tempatnya cukup jauh di Pertapaan Tumpang Malang dan beliau tidak ada akses Internet atau Faximail, sekali-kali sekedar SMS an yang sangat terbatas komunikasinya.

Hidup kami jalani saja...tetapi kami tidak puas dengan hidup tanpa Solusi bagi kami...apalagi bagi ORANG LAIN ?
Kami tidak tahu...apa ini rencana Tuhan apa bukan...tetapi kami bertekat untuk merealisasi walaupun tanpa dukungan dari siapapun...kami ingin merealisasi setidaknya bagi diri kami sendiri...yang mencari " PEMULIHAN ATAS DOSA-DOSA KAMI yang mengakibatkan RUMAH TANGGA KAMI DALAM GONCANGAN "
Kami imani ...Pemulihan dari Manusia tidak sama dengan Pemulihan dari Tuhan Yesus...
Itulah sebabnya kami berniat selain Pemulihan bagi diri kami Sendiri...alangkah
" INDAHNYA "
berguna juga bagi Umat yang mengalami persoalan seperti kami ini...yang mencari Solusi tetapi belum mendapatkannya...atau belum ada yang " MEWADAHI " ...dan kami rindu menyerahkan seutuhnya kepada Tuhan dengan cara bermeditasi...beradorasi...
bertapa...

Hidup kami lalui lagi mengalir seperti sungai.....apa rencana Tuhan selanjutnya bagi kami...saya tidak tahu...suatu hari kami diundang Rm FX Zein, Opus Dei ( sudah berkarya di Keuskupan Surabaya semenjak Januari 2009 ) dan disana kami sempat juga membaca karya-karya Opus Dei.
Disanalah muncul wacana ... seandainya Tuhan berkenan...kami ingin menyelam sekaligus minum airnya juga artinya :

1. Kerinduan berTAPA
2. Punya Lokasi
3. Sekaligus Lokasi tersebut untuk bertani sebagai sumber kehidupan.

Syaratnya Lokasi tsb Tanah Irigasi bukan Tanah Tadah Hujan. Agar memenuhi untuk
sumber kehidupan sebagai petani... kami merencanakan minimum setengah hektar syukur
bisa lebih besar ....( kami mawas diri ...mungkinkah ? )...bilamana kelak berkembang ...
4. Mewadahi Umat atau Orang-Orang yang memiliki persoalan seperti kami
Tentu ada RUMAH atau asrama sederhana...atau tempat untuk mewadahi konseling ......
5. Kami sadari kami bukan Biara ...bukan Pastor...Bukan Imam...
Itulah kami harus punya Lokasi yang dekat Gereja... dimana ?....dimana saja ...syukur bila
dilokasi pedesaan yang hening dan harga tanahnya masih murah dan menunjang situasi
dan kondisi yang kondosif.
6. Kami sadari kami memerlukan bimbingan......
Di pertapaan awam semacam itu perlu ada seorang pembimbing yang kompeten.
Sebab jikalau tidak, nanti yang datang tidak tahu akan apa yang diperbuat. Juga harus
punya program di dalamnya.
7.
Izin dari hirarki (imam/Uskup setempat) perlu diperhatikan. Kami sadari semuanya itu....namun seperti kami
sebutkan diatas ...
kami bertekat untuk
merealisasi walaupun tanpa dukungan dari siapapun...setidaknya untuk diri kami sendiri
dulu..
.walaupun belum terwujud mewadahi untuk yang lain...Komunitas itu penting...namun
memerlukan ...Izin dari hirarki (imam/Uskup setempat)...itulah sebabnya kami serahkan
kepada Kehendah Tuhan...kami tidak bisa tanpa campur tangan Tuhan ...bila Tuhan punya
MAU terserah Tuhan apa yang akan terjadi nanti...

Demikian sharing ini....semoga Romo berkenan selalu menerima CURHAT kami.
dan mohon balasan.
Tuhan memberkati selalu...


Surabaya, 28 Agustus 2009
Hormat kami
Paulus ASP

LATAR BELAKANG PERTAPAAN KAA


" PERTAPAAN AWAM "


* Muncul kerinduan bertapa jauh sebelum kami berumah tangga kalau sekarang ....muncul lagi setelah berumah tangga, harapan kami berkenan memaklumi.
* Salah satu karya yang menarik dari wacana tersebut sekaligus kami usulan kepada umat adalah merintis Komunitas Pertapaan Awam :


Yang mencakup didalam Komunitas Pertapaan Awam tersebut adalah :
1. Rumah sederhana untuk Komunitas

2. Rumah sederhana untuk Kapel ber Ibadah
3. Rumah sederhana untuk Aula pertemuan

4. Dan seterusnya....Rumah - rumah lain yang sesuai dengan karya yang akan datang

5. Misalnya : Rumah atau PADEPOAN ( rumah adat yang murah cermin kaul

kemiskinan ) untuk MEDITASI atau ADORASI atau PERTAPAAN ( BIARA

AMATIR = istilah dari Rm Hendrikus Darmodjo, OCarm yang menetap di Pertapaan
Putri Karmel Tumpang Malang ).
6. Kerinduan ke depan :
Lahan irigasi untuk bertani sekaligus sumber kehidupan.
Sebaiknya mencari lahan relatif harga murah tentu di Pedesaan yang menunjang
situasi dan lingkungan kondusif dengan keKatolikan kita bukan daerah fanatisme
kelompok tertentu.

* Permohonan kepada umat Katolik untuk berkenan membantu DOA.
Umat Katolik Yang Tehormat, semua wacana tersebut diatas mari kita konsep bersama-sama

dan untuk sosialisasinya diawali dengan sepatah kata dari seorang Biarawan / wati sekaligus ter iring Kalimat Formula-Doa menyertai dikonsep atau proposal tersebut.

* Bilamana usulan dan wacana tersebut diatas belum berkenan, maka dengan RENDAH
HATI ijinkan kiranya FORMULA DOA dari Biarawan / wati tersebut kami minta, untuk kerinduan kami merealisasi Tempat Meditasi atau Tempat Adorasi atau Tempat Pertapaan yang sementara kami namakan " Pertapaan Komunitas Adorasi Abadi "

(latar belakang terlampir)



Demikian atas perhatiannya tidak lupa kami sampaikan terima kasih.

Tuhan memberkati semuanya khususnya Umat Katolik AWAM yang rindu ber TAPA . Dan balasannya kami tunggu via email : biara.awam@gmail.com

Contoh lampiran Latar Belakang kami :

PERTAPAAN KOMUNITAS ADORASI ABADI

" PERTAPAAN AWAM "

NO

URAIAN

KETERANGAN

1

Latar belakang

1. Biara tidak bisa atau tidak mudah menerima anggota dari awam yang pernah hidup berumah tangga.

2. Pasangan Suami – Isteri pada umumnya mengalami beberapa persoalan contohnya :

Adanya persoalan Ekonomi, Keharmonisan, Kesehatan, Pelayanan atau

Religius dan tidak selalu solusinya dengan hal-hal yang positif.

Misalnya : Frustasi, demotifasi, kumpul kebo dengan orang lain, peceraian bahkan tidak jarang bunuh diri, dst.

2

Wacana Meditasi – Kontemplasi

yang kongkrit

Muncul wacana hidup “ Bertapa” sekaligus

Mewadahi perihal tsb diatas.

3

Saran dari

1. Almarhum Rm Yulius

Haryanto, CM

2. Rm Hendrikus Darmojo

( menjadi Biara Amatir)

1. Mempunyai Lokasi Pertapaan

dekat Gereja Katolik

2. Mempunyai Sumber Kehidupan

3. Mempunyai Komunitas

4

Program merealisasi

1. Menjalin hubungan dengan Sosial Interest group (komunitas-komunitas gereja Katolik)

2. Men-sosialisasikan Latar

Belakang Pertapaan

5

Strategi

1. Pertama-tama bagaimana tidak bergantung

dengan pihak lain:

Melakukan tukar Guling yaitu “ Aset Air Minum Isi Ulang “ dengan sebidang tanah irigasi artinya bukan tanah tadah hujan.

Kalau ada tanah irigasi artinya ada sumber kehidupan.

(Kerinduan masa depan )

2. Buka rekening partisipan

6

Nomor rekening untuk partisipan

Tabungan Simpedes BRI

No rek : 3132-01-008346-53-3

a/n P. Aryo. Susanto Putro

Nextime jika ada yang mau nomor rekening atas nama seorang Biarawan atau Biarawati.

7

Gambaran rumah Pertapaan

Gambaran :

Rumah sangat sederhana sekedar standart minimum untuk hidup dengan kaul kemiskinan.

8

Contact Person

Hp 0878.5239.6767

email: petapaan.kaa@gmail.com

Penting :
*Sekiranya diketahui banyak cara untuk "PEMULIHAN" terhadap LATAR BELAKANG tersebut diatas namun PERTAPAAN KOMUNITAS ADORASI ABADI adalah salah satu cara juga menuju pemulihan bahkan lebih fokus mengandalkan Kemuliaan & Kerahiman Tuhan (pemulihan berdasar rencana Tuhan karena seutuhnya berserah kepada Tuhan).

Sekiranya banyak kelemahan-kelemahan kami untuk itu kami mohon bimbingan selanjutnya.

Hormat kami
Paulus ASP

Referensi dan Foto Keleuarga

Referensi dan Foto Keleuarga